Indahnya dunia dalam balutan beragam warna dan beribu cerita

Kamis, 24 Juni 2010

Buku City of Ember [Kota Ember]


ini pikku filmna . aii enggak dapet pikku cover novelna ..


Pengarang : Jeanne DuPrau
Genre : Fiksi Fantasi
Harga : Rp 44.500,00
Penerbit : Hikmah Fantasi
Edisi : Soft Cover
Tanggal Terbit : Juni 2009
Bahasa : Indonesia

source : www.bukabuku.com

komentar aii : novel ini layak baca bgt apalagi buat penggemar fiksi fantasi seperti aii .dan sudah difilmkan dengan produser Tom Hanks !! waaw :D
aii lg nyari novel keduanya judulnya : People of Sparks tapi di kota aii enggak ada .
bagi yang tau di mana bisa dapat novel People of Sparks ,kabarin aii ,yya :)
gomawoo ..
Read More

Jumat, 18 Juni 2010

Jae Hee dan Jo Hyun-Jae Menyelesaikan Wamil


Jo Hyun-Jae


Jae Hee

Aktor Jae Hee dan Jo Hyun-Jae memulai wamil sejak Agustus 2008. Jae Hee akan menyelesaikan wamilnya besok, 18 Juni 2010 sedangkan Jo Hyun-Jae menyelesaikan wamilnya pada tanggal 19 Juni 2010.
Menurut sumber yang dipercaya, para fans akan mengadakan fans meeting setelah mereka selesai wamil. Drama terakhir yang mereka mainkan bersama sebelum wamil adalah Three Dad, One Mom.
Mereka berdua termasuk dari beberapa artis yang mendaftarkan diri untuk wamil pada akhir tahun 2008. Aktor-aktor lain adalah Eric, Kim Dong-Wan, Tony Ahn, Jo Seung-Woo, Ryu Soo-Young, dan Ohn Joo-Wan.
Dan itu berarti, kita akan dapat melihat artis-artis itu lagi tidak lama lagi.

source : dramabeans
Read More

Kamis, 10 Juni 2010

Sinopsis Legend of Hyang Dan ep 2

Mendengar rencana pernikahan Hyang Dan dan Bang Ja, Mong Ryong segera menuju kota dan bertanya pada Hyang Dan apa maksud Hyang Dan dengan pernikahan ini.
Mong Ryong mengajak Hyang Dan pergi, namun Hyang Dan menolak dan mengatakan bahwa memang sudah takdirnya untuk menikah dengan Bang Ja. Mong Ryong tetap memaksa dan menarik tangan Hyang Dan. Weol Mae melihat mereka berdua pergi dan melaporkan pada Bang Ja bahwa pengantin perempuannya kabur. Bang Ja segera pergi dengan beberapa penduduk desa untuk menemukan Hyang Dan dan Mong Ryong.
Di hutan, Hyang Dan menyuruh Mong Ryong pergi meninggalkannya. Namun Mong Ryong menolak dan terus melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba mereka mendengar suara penduduk desa yang tengah mencari mereka, maka mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Hyang Dan menyadari kalau pelarian mereka sia-sia belaka, dia membuat jejak palsu dengan potongan pakaiannya untuk membingungkan penduduk desa.
Tiba-tiba Hyang Dan terjatuh dan dia menolak untuk melanjutkan perjalanan. Mong Ryong bertanya apakah Hyang Dan ingin tertangkap dan Hyang Dan menjawab, "Bagaimanapun, pada akhrirnya kita akan tertangkap,"
Mendengar jawaban Hyang Dan, Mong Ryong bertanya, "apa kau ingin menikah dengan orang yang tidak kau cintai?"
"Cinta? Apa cinta yang menghidupimu? Kita berbeda. Bila aku tertangkap, maka bagaimana dengan hidupku? Ayahku yang buta hanya memiliki aku sambil menunggu hari di mana dia dapat melihat," jawab Hyang Dan.
Hyang Dan hendak kembali, namun Mong Ryong menahannya. "Apa kau sungguh-sungguh?" tanyanya.
"Ya," jawab Hyang Dan mantap.
Setelah mengatakan itu, Hyang Dan berjabat tangan dengan Mong Ryong. Tiba-tiba Mong Ryong tergelincir dan jatuh di terpleset di bukit yang curam. Hyang Dan segera memapah Mong Ryong.
Bang Ja kembali ke desa dengan tangan kosong dan sedih, sedangkan Weol Mae sangat shock dan frustasi. Dia masih berniat menikahkan Chun Hyang dengan Mong Ryong.
Hyang Dan dan Mong Ryong menemukan pondok kosong di hutan. Mereka menghabiskan malam itu di dalam pondok untuk berlindung dan Hyang Dan merawat luka Mong Ryong. Mong Ryong berkata, "Bagaimana bila kita membangung pondok seperti ini?"
"Tapi aku ingin pondok yang nyaman dan mewah," jawab Hyang Dan sambil bercanda.
Mendengar jawaban Hyang Dan, Mong Ryong bertanya dengan serius, "Jadi, maukah kau menikah denganku?"
Hyang Dan terkejut mendengar pertanyaan Mong Ryong dan menjawab dengan tergagap, "Apa? Mungkin di kehidupan lainnya ... bila aku bukan pelayan, atau bila kau bukan bangsawan ... mungkin ..."
"Ini semua adalah takdir," potong Mong Ryong.
"Apa?" tanya Hyang Dan.
"Pertemuan kita adalah takdir dan kita tidak bisa terpisahkan," kata Mong Ryong.
Mong Ryong juga berjanji apabila dia berhasil lulus dalam tesnya, maka dia akan menikahi Hyang Dan. Hyang Dan menolak untuk menuruti janji Mong Ryong namun dia tidak menolak saat Mong Ryong melakukan pink swear dengannya.
Mong Ryong harus pergi untuk melanjutkan studinya, namun dia tidak mempedulikan studinya saat ini. Mong Ryong bertanya pada Hyang Dan, "Hari ini, apakah kau mau menjadi pengantin wanitaku?" dan menarik Hyang Dan mendekat.

Keesokan harinya, Weol Mae marah besar. Dia akan mengusir Hyang Dan saat tahu kalau Hyang Dan bersama Mong Ryong semalaman. Hyang Dan memohon ampun pada Weol Mae, dia berjanji untuk tidak menemui Mong Ryong lagi. Weol Mae berkata pada Hyang Dan agar merahasiakan hal ini dari Chun Hyang yang masih belum tahu apa-apa.
Dengan berat hati, Hyang Dan meyakinkan dirinya sendiri, "Bila aku tidak melihatnya dan bertemu dengannya, maka aku akan bisa melupakan Mong Ryong,"
Namun dia tidak dapat menahan dirinya untuk melihat Mong Ryong untuk terakhir kalinya sebelum keretanya meninggalkan desa.
"Tolong jangan ingat aku. Tolong lupakan. Hapus semuanya,"
Pejabat baru tiba di Namwon, Byun Hak Do. Wataknya yang buruk dan menakutkan membuat orang-orang ketakutan. Khususnya para gadis karena Pejabat Byun masih lajang. Aksen Pejabat Byun yang aneh membuat orang-orang tidak mengerti dengan perkataannya.
Hantu bersaudara, Jang Hwa dan Hong Ryun menampakkan dirinya di kantor pemerintahan karena mereka mengira kalau Pejabat Byun dapat memahami keinginan mereka yang menginginkan keadilan atas kematian mereka. Selama ini mereka selalu gagal karena tiap pejabat yang mereka temui selalu ketakutan. Dan beruntungnya, Hong Ryun bisa berbicara dengan aksen yang sama dengan Pejabat Byun.
Sementara itu, Mong Ryong belajar dengan giat untuk menepati janjinya. Walaupun murid lainnya tertidur, Mong Ryong tetap serius. Kebetulan bahan ujiannya adalah materi yang diajarkan saat semua orang tengah tertidur. Mong Ryong berhasil lulus dengan nilai terbaik, dengan medali sebagai penghargaan atas kesuksesannya.
Mong Ryong kembali ke Namwon. Dia ingin bertemu lagi dengan Hyang Dan dan setelah lulus ujian, dia bekerja di pemerintahan.
Dalam masa kepemimpinan Byun Hak Do, dia sering memenjarakan dan menyiksa rakyat dengan alasan yang tidak jelas. Selain itu, dia juga jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Chun Hyang. Dia ingin menjadikan Chun Hyang sebagai kekasihnya, dan memerintahkan Chun Hyang untuk menghabiskan semalam dengan Pejabat Byun.
Chun Hyang dan Weol Mae sedih mendengar perintah itu. Namun mereka takut untuk membayangkan apa yang akan terjadi pada Chun Hyang bila mereka menolaknya. Karena Pejabat Byun senang menyiksa rakyat, bukan tidak mungkin dia akan menyiksa Chun Hyang. Chun Hyang menyesali wajahnya yang cantik, "cantik adalah kutukan," ratapnya.
Weol Mae ingin menyelamatkan anaknya dengan mengorbankan Hyang Dan.
Dia ingin agar Hyang Dan bertukar posisi dengan Chun Hyang untuk menghabiskan malam dengan Pejabat Byun dan menyembunyikan wajahnya sehingga Pejabat Byun tidak menyadari penukaran posisi itu. Weol Mae mengingatkan bahwa Hyang Dan masih berhutang budi padanya, dan Hyang Dan tidak memiliki pilihan lain selain menuruti jalan takdirnya.
Pada malam yang sama, kelompok Robin Hood Mong Ryong mengadakan serangan. Mereka mengincar Byun Hak Do karena perilakunya yang menyebalkan. Kelompok itu datang saat Byun Hak Do sedang ada di kamar yang gelap bersama Hyang Dan sehingga mereka bisa menjalankan rencananya.
Ternyata Pejabat Byun mengenali Hyang Dan, dan dia sangat marah karena Weol Mae, Chun Hyang, dan Hyang Dan mencoba untuk mengelabuinya. Pejabat Byun akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat.
Tiba-tiba Mong Ryong datang. Dia sudah mendengar berita tentang penderitaan rakyat yang disebabkan oleh Pejabat Byun.

Mong Ryong ingin tahu kesalahan yang telah diperbuat Weol Mae, Chun Hyang, dan Hyang Dan. Pejabat Byun mengarang cerita untuk menutupi kejahatannya. Dia bekata Hyang Dan mengendap-endap ke kediamannya dan menggoda Pejabat Byun. Weol Mae berkata bahwa semua ini adalah rencana Hyang Dan. Chun Hyang menambahkan bahwa selama ini dia setia menunggu Mong Ryong kembali sehingga dia tidak tergoda dengan bujukan Pejabat Byun dan Hyang Dan ingin bertukar posisi untuk bersama Hak Do.
Karena tidak ada bukti atas kejahatan Weol Mae, Chun Hyang, dan Hyang Dan, Mong Ryong membebaskan mereka. Hal ini membuat Pejabat Byun kesal dan protes karena Mong Ryong juga tidak memiliki bukti atas kejahatannya yang telah memeras rakyat. Namun Mong Ryong tetap berniat membawanya ke pengadilan.
Hyang Dan menenangkan diri di hutan bambu, mengingat perkataan Mong Ryong. Dia berjalan dengan mata dipejamkan dan mendengar suara angin, dan dia menabrak Mong Ryong secara tidak sengaja.
Mong Ryong memberikan medalinya pada Hyang Dan karena medali itu didapatkan berkat usaha Mong Ryong belajar keras demi Hyang Dan.
Pejabat Byun pergi menemui Mong Ryong. Menurutnya, Mong Ryong adalah ancaman bagi karir politiknya. Selain itu, Mong Ryong juga akan menikahi Chun Hyang. Dia melihat Hyang Dan dan Mong Ryong. Melihat itu, dia mendapat rencana untuk menghabisi Hyang Dan. Karena hanya itu satu-satunya cara untuk mengancam Mong Ryong. Karena itu, Pejabat Byun menyuruh seseorang untuk merampok kediaman Hyang Dan. Di sana, orang suruhan Pejabat Byun menemukan baju Mong Ryong yang digunakannya untuk merampok pada episode 1, yang Mong Ryong sengaja tinggalkan di sana saat Hyang Dan memberinya baju untuk menyamar.
Orang suruhan pejabat Byun membawa Hyang Dan kepada Pejabat Byun untuk dihukum. Hyang Dan menolak untuk memberitahu baju siapa yang ada di rumahnya itu. Mong Ryong memandangnya dengan tidak berdaya, dan sebelum Mong Ryong dapat bertindak untuk membantu Hyang Dan, Hyang Dan berkata bahwa baju itu miliknya, lalu dia dimasukkan ke penjara.
Mong Ryong bertanya mengapa dia berbohong dan Hyang Dan menjawab bahwa dia tidak ingin Mong Ryong berkorban untuknya. Akhirnya Mong Ryong paham kalau mereka memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Dia hanya ingin mereka bisa bahagia bersama namun dia sadar bahwa itu tidak mungkin.
"Sejujurnya, terkadang aku membayangkan bahwa kita bisa hidup bahagia bersama. Tapi kenyataannya, kita hanya bersama dalam waktu yang singkat namun berakhir seperti ini. Sepertinya, kebersamaan kita adalah kesalahan," kata Hyang Dan.
"Cinta adalah kesalahan? Siapa yang berkata bahwa cinta kita adalah suatu kesalahan? Apapun yang terjadi, aku akan menyelamatkanmu," jawab Mong Ryong.
Hyang Dan menolak untuk diselamatkan, "Apa kau lupa? Kau adalah bangsawan,"
"Aku tidak peduli. Asalkan aku bisa menyelamatkanmu, aku tidak peduli walaupun aku adalah bangsawan," kata Mong Ryong.
Di penjara, Hyang Dan memiliki teman satu sel, Seok Ho Soon. Ho Soon berkata bahwa dia berniat untuk mengorbankan dirinya sebagai tumbal di lautan dengan bayaran berkarung-karung beras. Saat tengah malam, saudara Ho Soon, Seok Ho Pil datang untuk mengeluarkan Ho Soon dari penjara.
Setelah berhasil keluar, Hyang Dan bertanya kepada Ho Soon, di mana dia bisa bertemu dengan nelayan untuk menawarkan dirinya sebagai tumbal bagi lautan. So Hoon tidak mau memberitahu Hyang Dan. Dia berkata bahwa masih ada banyak hal lain yang bisa Hyang Dan lakukan selain mengorbankan diri sebagai tumbal. Namun Hyang Dan bersikeras, "Bagiku, hidup atau mati itu sama saja," jawabnya. Dia berpikir, dari uang yang dia dapatkan setelah mengorbankan dirinya, dia dapat mengembalikan penglihatan ayahnya.
Mong Ryong pergi ke kantor pemerintahan, dia mengaku bahwa baju yang ada di rumah Hyang Dan adalah miliknya dan meminta Hyang Dan dibebaskan. Saat itu, para pejabat pemerintahan baru tau kalau Hyang Dan sudah kabur.


Pada saat yang sama, Hyang Dan sudah pergi ke tempat nelayang untuk menawarkan dirinya sebagai tumbal. Dan karena dia adalah buronan, maka dia memalsukan namanya menjadi Sim Chung. Mong Ryong mendengar kabar ini, dia segera pergi mencari Hyang Dan dan mengendap-endap masuk ke dalam kapal tempat Hyang Dan akan mengorbankan diri.
Nelayan yang ada di belakangnya mendorong Hyang Dan, lalu dia melompat ke laut.

Saat tidak ada yang melihat, Mong Ryong terjun ke laut untuk menyelamatkan Hyang Dan.

Hyang Dan membuka matanya. Dia melihat Mong Ryong. "Apakah aku bermimpi?" tanyanya.
"Kita tidak akan terpisah lagi. Berjanjilah padaku. Berjanjilah kalau kita tidak akan terpisah lagi," isak Mong Ryong.
Hyang Dan berjanji pada Mong Ryong.
Beberapa saat kemudian, ayah Hyang Dan menerima pembayaran atas pengorbanan anaknya. Penglihatannya pulih kembali berkat pengobatan dokter yang terkenal, Dokter Heo Jun.
Pejabat Byun akhirnya bisa mengambil hati Chun Hyang dengan puisi dan lukisan.
Mong Ryong menghilang dari desa. Di tempat tinggalnya yang baru, dia kembali menjadi Robin Hood yang mengambil harta hasil korupsi milik orang-orang kaya, dan hidup bahagia bersama Hyang Dan.
source : dramabeans

komentar aii :
horee !! slsai juga, nii recaps .padaal cm dua eps tapi butuu pjuangan panjaang :D
aii suka drama ini .padaal aii sempet gg suka saeguk sjak lyat QSD yg panjang bgt .tp drama ini lengkap !!
aii bsa ktawa sndiri nglyat drama yg penuh parodi ini ,tp bisa nangis krn perjuangan cinta Mong Ryong dan Hyang Dan yang berat bgt .
ngomong ngomong soal parodi, d drama ini ada 3 parodi dari folktale terkenal korea .
kalau sempat, aii akan kupas satu satu .. :)
Read More

Rabu, 09 Juni 2010

Sinopsis Legend of Hyang Dan ep 1

Hyang Dan adalah gadis yang pandai, pemberani, dan riang meskipun hidupnya susah. Dia selalu melayani nonanya yang menyebalkan ,Chun Hyang, dengan sangat hormat. Ibu Chun Hyang sangat pengatur dan suka meremehkan orang lain, sementara Chun Hyang sendiri sangat mata duitan, sembrono, dan keras kepala. Dia juga sangat sombong.
Pertemuan pertama Hyan Dan dan Lee Mong Ryong, seorang anak pejabat, saat Mong Ryong mengendap-endap masuk ke rumah Chun Hyang (Hyan Dan sedang mencoba hanbok mewah milik Chun Hyang). Mong Ryong adalah anggota perkumpulan rahasia seperti Robin Hood yang menyerang orang kaya dan menyalurkan hasil curiannya kepada orang miskin.
Mong Ryong segera menenangkan Hyang Dan saat penjaga di luar mulai membunyikan alarm tanda bahaya. Dia menyuruh Hyang Dan apabila Hyang Dan bertemu orang lain, dan orang itu menanyakan Mong Ryong, agar Hyang Dan memberi arah sebaliknya kepada orang itu. Awalnya Mong Ryong heran mengapa Hyang Dan mau membantunya, tapi Hyang Dan berkata bahwa dia sangat kagum dengan kebaikan Mong Ryong kepada orang miskin.
Mereka segara memikirkan cara agar Mong Ryong bisa kabur. Hyang Dan membantunya dengan cara memberikan baju orang kampung kepada Mong Ryong dan dia juga menunjukkan jalan keluar.
Mong Ryong melompati tembok, namun dia sempat memandang sekilas kepada Hyan Dan, lalu dia segera berlari pulang ke rumahnya dengan gembira setelah bertemu dengan Hyan Dan.
Di jalan, Mong Ryong bertemu dengan Chun Hyang yang menyebalkan dan ibunya, Weol Mae. Chun Hyang segera menutup hidungnya saat melihat Mong Ryong yang menyamar menjadi petani miskin.
Mong Ryong pulang dan memikirkan Hyang Dan. Dia bertanya kepada pelayannya, Bang Ja, mengenai wanita muda yang tinggal di daerah yang tadi di datanginya. Bang Ja mengira orang yang dibicarakan tuannya adalah Chun Hyang, dan segera memberi tahu Chun Hyang dan Weol Mae bahwa tuan mudanya jatuh cinta kepada Chun Hyang. Mereka sangat gembira karena ada seorang anak pejabat yang naksir pada Chun Hyang, dan Hyang Dan juga ikut gembira mengetahui nona mudanya akan menikah dengan seorang pemuda yang mapan.
Malam itu, Mong Ryong mengendap-endap ke kamar Chun Hyang dengan harapan akan bertemu lagi dengan Hyang Dan. Mulanya dia dianggap sebagai pengacau sampai Hyang Dan dan Bang Ja mengenalinya.

Dan mereka berdua mulai menyadari identitas masing-masing sesungguhnya. Hyang Dan sebenarnya adalah pelayan, sedangkan Mong Ryong adalah tuan muda kaya raya yang diduga jatuh cinta kepada Chun Hyang.
Walaupun mereka sudah sama-sama tau jati diri masing-masing, tapi hampir tidak ada yang berubah dari hubungan mereka. Hyang Dan mulai menyadari bahwa dia menyukai Mong Ryong, namun dia sadar bahwa dunia mereka berbeda. Mong Ryong, di sisi lain, tidak peduli dengan kenyataan ini dan berusaha berpacaran dengan Hyang Dan. Mong Ryong juga berusaha mencari tau silsilah keluarga Hyang Dan, melihat hidup Hyang Dan yang miskin, dan ayahnya yang buta.
Mong Ryong memandang Hyang Dan yang sedang memandang ayahnya dan Mong Ryong menatap mata Hyang Dan dengan penuh rasa sayang.
Mong Ryong berusaha mendekati Hyang Dan, namun Hyang Dan tetap berusaha menjaga sopan santun kepada Mong Ryong sehingga dia tidak ingin terlalu dekat dengannya. Sehingga Mong Ryong terpaksa menipu Hyang Dan agar dia mau berkencan dengan cara mengajak Hyang Dan melakukan penyerbuan ke tempat orang kaya untuk memberikan hartanya pada orang miskin. Hyang Dan yang sangat mendukung kegiatan ini turut serta membantu Mong Ryong.
Mong Ryong berkata bahwa dia butuh nasi kepal (untuk menyembunyikan bubuk mesiu) dan setengah tong liquour yang aka disamarkan menjadi bom molotov. Hyang Dan setuju untuk mempersiapkan itu semua. Keesokan harinya, Mong Ryong mengajak Hyang Dan untuk pergi menemui pasukan yang lain.

Untuk mengejutkan Hyang Dan, Mong Ryong berhenti di hutan bambu dan menikmati nasi kepal serta liquour yang telah disiapkan Hyang Dan. Mong Ryong menceritakan kebohongannya dan berkata bahwa hari ini sangat menyenangkan. Dia menyuruh Hyang Dan untuk menutup matanya dan menikmati suara angin, itu akan membuat dia merasa lebih baik.
Mong Ryong ingin mengakhiri kencan dadakan mereka, dan karena alasan sopan santun Hyang Dan pergi terlebih dahulu. Mong Ryong memanggil Hyang Dan dan berkata bahwa mereka akan bertemu dua hari lagi, dia akan menunggu Hyang Dan.
Walaupun kencan mereka terjadi secara tiba-tiba, Hyang Dan sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama Mong Ryong, dia merasa jatuh cinta pada Mong Ryong.
Weol Mae sudah menganggap Mong Ryong sebagai anak iparnya dan menyuruh Hyang Dan membantu Chun Hyang mempersiapkan persiapan pernikahan. Dia mengingatkan Hyang Dan bahwa dialah yang merawat Hyang Dan sejak ibunya meninggal, dan sejak saat itu dia otomatis menjadi pelayan Chun Hyang.
Mengingat asal-usulnya, Hyang Dan mematuhi perintah Weol Mae dan Chun Hyang dengan sedih dan menyangkal semua pikiran bahwa dia akan bisa bersama dengan Mong Ryong. Dia datang bersama Chun Hyang saat pertemuan antara Chun Hyang dan Mong Ryong, namun dia menolak saat Mong Ryong berusaha mendekatinya.
Malam itu muncul penampakan dua hantu bersaudara, Jang Hwa dan Hong Ryun. Sang kakak melihat Mong ryong yang sedang tampak sangat patah hati. "Bagaimana kau tau kalau dia sedang patah hati?" tanya adiknya. "Beberapa menit lagi, dia akan menghela napas sambil menyebutkan nama kekasihnya," jawab sang kakak. Dan benar saja, beberapa detik kemudian, Mong Ryong menghela napas, "Oh .. Hyang Dan,"
Setelah itu kedua hantu bersaudara itu pergi ke kantor pemerintahan untuk menuntut kematian mereka. Namun, sebelum mereka selesai berbicara, sang pejabat jatuh pingsan karena ketakutan. Dua hantu bersaudara itu kesal karena mereka bahkan belum selesai berbicara sampai ke inti masalah.
Weol Mae membuat rencana untuk memikat Mong Ryong demi Chun Hyang, dan Hyang Dan harus ikut serta dalam rencanana. Mong Ryong mendengar kabar bahwa Hyan Dan ingin bertemu dengannya, dia segera berlari ke desa untuk bertemu Hyan Dan. Mereka berdua mengenakan topeng sebagai bagian dari festival. Hyang Dan mengajak Mong Ryong untuk menarikan tarian tradisional bersama-sama, lalu dia bertukartempat dengan Chun Hyang, yang mengenakan pakaian dan topeng yang sama.
Sambil menyesali apa yang telah dilakukannya, Hyang Dan meninggalkan lokasi festival. Mong Ryong mengikuti Hyang Dan ke sebuah kandang ternak yang kosong, namun Weol Mae segera mengunci kandang begitu Mong Ryong masuk. Mong Ryong yakin gadis di dalam kandang itu bukan Hyang Dan, dia memanggil orang-orang untuk membukakan kandang. Chun Hyang tiba-tiba memeluk Mong Ryong sehingga Mong Ryong kaget dan mendorongnya dan menyebabkan lentera jatuh ke jerami dan kandang terbakar.

Peringatan kebakaran berbunyi, dan orang-orang melihat saat Mong Ryong mendobrak pintu kandang sambil menggendong Chu Hyang. Ayah Mong Ryong datang, bertanya mengapa Mong Ryong ada di sini. Weol Mae yang melihatnya merasa dapat mengambil keuntungan dari situasi ini. Dia meyakinkan ayah Mong Ryong bahwa Mong Ryong memiliki hubungan istimewa dengan Chun Hyang. Weol Mae menangisi kebodohan anaknya yang berduaan dengan Mong Ryong.

Ayah Mong Ryong marah dan menghukum Mong Ryong. Dia mengurung Mong Ryong di dalam rumah dan akan mengirimnya ke luar kota untuk sekolah. Di saat yang sama, Weol Mae sedang menghitung keuntungannya bila Chun Hyang menikahi Mong Ryong.
Weol Mae memohon kepada ayah Mong Ryong sambil menangis untuk menikahkan Mong Ryong dengan Chun Hyang. Weol Mae kembali ke rumahnya dengan membawa cincin yang berhiaskan batu giok, yang diartikan sebagai cincin pertunangan olehnya. Dengan hati yang sakit, Hyang Dan duduk di sebelah Weol Mae dan putrinya lalu mengucapkan selamat.
Weol Mae menyuruh Hyang Dan untuk segera menikah juga dengan Bang Ja yang telah mencintainya bertahun-tahun. Hyang Dan berkata tidak ingin menikah karena hidupnya hanya untuk melayani Chun Hyang. Tapi Weol Mae berkata bahwa dia tidak akan dibutuhkan lagi saat Chun Hyang telah menikah dengan Mong Ryong.
Mong Ryong mengendap-endap kabur dari rumahnya untuk bertemu Hyang Dan. Dia ingin bertanya mengenai peran Hyang Dan dalam menjodohkan Chun Hyang dan Mong Ryong.
Mong Ryong ingin tahu mengapa Hyang Dan ikut menjodohkan dirinya dengan Chun Hyang.
"Karena itu tugasku! Karena tugasku adalah menjaga Nona Chun Hyang," kata Hyang Dan.
"Lalu, bagaimana dengan perasaanmu?" tanya Mong Ryong.
"Perasaanku tidak penting," jawab Hyang Dan.
"Perasaanmu penting bagiku," kata Mong Ryong.
Hyang Dan merasa sedih karena kehilangan Mong Ryong, dan dia berpikir bahwa Bang Ja lebih pantas untuknya. Dia meyakinkan dirinya, "Kita harus menikah dengan orang yang levelnya sama,"
Saat Mong Ryong tengah bersiap untuk meninggalkan desa Namwon, dia mecari-cari Bang Ja. Lalu seseorang memberitahunya bahwa Bang Ja sedang di kota untuk mempersiapkan pernikahannya dengan seorang pelayang bernama Hyang Dan. Mendengar kabar itu, Mong Ryong segera memacu kudanya untuk ke kota.

Di kota, Hyang Dan sudah bersiap-siap untuk pernikahannya dengan Bang Ja.

.. bersambung ..
source : dramabeans

aii says : maaf klo bahasana ribet karena bhs inggris aii rada ancur. hhe .. makasii uda mau baca :)
Read More

© Warna Warni Dunia Aii, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena